Senin, 17 Januari 2011

KDRT Cukup Ditepuk Saja

Prangg bunyi piring yang pecah berserakan di atas lantai , teriakan sang isteri dan jerit tangis anak begitu menyayat hati kesemuanya tak lagi dihiraukan oleh sang suami yang terus memegang sapu lidi dan seraya mengayunkan dan memukulnya terus berulang-ulang tiada henti, bahkan raungan sirene polisipun tak mampu menghentikan aksi ini. Baca di Kompasiana

Kdrt yang dilakukan suami ini bagaikan suatu penyakit dan sulit dihilangkan bahkan hampir separuh hidupnya KDRT akrab dengan dirinya, upaya demi upaya dilakukan sang isteri untuk menghindari KDRT ini jangan sampai berulang, namun semuanya hanyalah sekedar upaya namun tetap saja KDRT terjadi pada sang suami.
Sang isteripun menyesali kejadian ini namun apa daya akibat KDRT yang menimpa suami harus diterima apa adanya dan dijadikan kenyataan dalam hidup ini.
Seperti kejadian hari ini misalnya Solusi yang tepat untuk ini sang isteri hanya bisa mendatangi sang suami yang berada halaman ketika sedang menjemur kasur dan segera menepuk bahu sang suami , “ Bapak dipanggil Kok Diam Saja “ kata sang Isteri , “ anakmu tuh nangis-nangis minta uang jajan “ timpal isterinya lagi.
Barulah sang suami tersadar bahwa dirinya sedari tadi dipanggil oleh isterinya.
Tentu saja KDRT yang terjadi bukanlah KDRT ( Kekerasan Dalam Rumah Tangga ) melainkan dari efek dari kesulitan pendengaran yang diderita sang suami setelah sekian lama maklumlah KDRT yang dimaksud adalah KURANG DENGAR KARENA TULI (KDRT).
Hanya sekedar Humor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar