Sabtu, 10 Juli 2010

Gurita, Babi Gendut, lebih akrab dengan Manusia

Dalam Al quran sudah jelas bahwa manusia juga diciptakan dengan sempurna seperti dalam surat At-Tiin: 4
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya”.

Dalam konteks tersebut bahwa Allah SWT dalam ayat tersebut manusia ditempatkan sebagai mahluk yang paling paik dan sempurna , kenapa tidak manusia mempunyai bentuk badan yang bagus , wajah yang baik, diberikan akal , mengambil makanan dengan tangan dsb. Berbeda dengan binatang tentunya.

Permasalahan yang terjadi sekarang begitu banyak simbol-simbol binatang yang dipakai oleh manusia kepada manusia yang lain sebagai wujud apresiasi atas sikap, tindakan atau tingkah laku seseorang yang melanggar aturan atau tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat secara umumnya.
Dibawah ini hanya beberapa contoh bagaimana binatang yang tadinya hanya sebagai binatang peliharaan atau ternak ataupun binatang-binatang yang hidup dihutan sana menjadi lebih kakrab ditelinga kita:
  • Babi Ngepet : biasanya diperuntukan untuk orang yang melakukan pencurian dengan cara yang tak lazim menyerupai Babi dalam melakukan aksi pencuriaannya.
  • Babi gendut : sebutan untuk orang yang mengumpulkan uang yang bukan dari cara yang halal ( seperti korupsi, penipuan , suap dll, )
  • Lintah darat : biasanya untuk orang yang meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi.
  • Ayam jantan : sebutan untuk orang yang mempunyai keberanian
  • Ayam Betina : Kebalikan dari ayam jago yang bisanya hanya berdiam diri, dan tidak mempunyai keberanian untuk melakukan sesuatu
  • Tikus : sebutan untuk orang yang selalu melakukan korupsi
  • Kura –kura : sebutan untuk orang yang kerjanya lambat
  • Semut merah : biasanya diperuntukan untuk orang yang diidentifikasi sebagai mata-mata/kontra/yang dimungkinkan akan mengganggu.
  • Buaya Darat : sebutan untuk kaum pria yang senang terhadap banyak wanita (kalau lihat wanita kayaknya gimana gitu????)
  • Kerbau : ini juga bisa membuat marah orang kalau dibawa ke kota untujk diajak demontrasi ke kota
  • Ular : sebutan untuk orang yang tak punya pendirian
  • Gurita : mungkin ini simbol baru untuk orang yang biasanya suka meramal
Malah pengalaman saya dulu tahun 1986 waktu kuliah dikota ” X “ agak lebih parah lagi untuk menyapa orang biasanya dilakukan oleh sebagian anak-anak muda dengan sebutan Anjing , misalnya ; “ mau kemana ..jing ?(aslinya Anjing)”....seolah mereka tanpa beban menyebutkan perkataan binatang kepada manusia.
Ketika nama-nama binatang tersebut kita bawa ke ranah kehidupan manusia apakah itu menunjukan hal yang baik atau buruk tentunya sudah tidak etis lagi seolah-olah kita sebagai manusia mengingkari ke sempurnaan Manusia atas CiptaaNYa, kita tentunya tak ingin disamakan dengan binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar