Rabu, 10 November 2010

Terasi dan Tangisan Anak

Piring-piring beterbangan dan tangisan anak kecil terdengar cukup keras,
tak hanya Cuma itu teriakanpun semakin nyaring bunyinya maklum suara itu terdengar sangat jelas di waktu malam walau jam masih menunjukan pukul 19.00. Baca di Kompasiana


Antara penasaran untuk mengetahui lebih lanjut apa yang terjadi dan menahan diri untuk tidak tahu, ternyata perasaan keingintahuan lebih besar ada apa sebenarnya yang terjadi ?, saya keluar menghampiri asal suara yang berada tepat disamping rumah ,
yang terjadi adalah keributan kecil keluarga antara suami dan istri tentunya ,
kepalang datang dan didorong untuk mendamaikan keributan kecil tersebut meluncurlah akar persoalannya.

Saya hanya termenung mendengar ceritanya kalau menurut saya ini hanya soal sepele “ gara-gara terasi “ , betul terasi……yang bau tapi bisa membuat orang terlena dibuatnya.

Ternyata sang suami adalah temasuk orang yang ANTI TERASI, jangankan makannya lihat terasinyapun berigidik katanya, dan istrinyapun sebenarnya sudah tahu suaminya tak doyan teasi..Cuma karena lagi ngidam pengen doyan sambel terasi maka keributan pun terjadi (sambel terasinyapun dapat kiriman dari ibunya .

Ini mungkin kesalahpahaman saja atau barang kali bisa saja istrinya bilang ke suami ada sambel terasi di meja makan atau diumpetin dulu, ketika suami pulang kerja kan nggak jadi marah-marah begitu saja……………atau juga suami mestinya denngerin dulu alasan istri , orang ngidamnya pengen sambel terasi ya harus dikasih sambel terasi …masak dikasih yang lain,nanti katanya anaknya suka ngiler????

gara-gara terasi kok jadi berantem ,kasihan anak tuh jadi nangis…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar