Koprol

Hik…hik dan air mata pun berlinang dari matanya, wajahnya begitu sedih muram tak seperti biasanya,tas digeletakan begitu saja diruang tamu ,sepatu yang kotor dengan tanah merah yang menempel dibiarkan didepan pintu.
Baca di Kompasiana

Masih dengan kaos kaki Iapun merebahkan dirinya telungkup diatas kasur, tak sepertinya ia berlaku dan bersikap demikian , ada apa?, ku biarkan saja dahulu setelah dirasa cukup barulah kuhampiri dan bertanya ada apa , Nak? Dia menatapku masih dalam isakan dia menjawab “ tadi di sekolah waktu olahraga saya tak bisa jungkir balik”?, jungkir balik ?,..ya disuruh koprol Ia melihat teman-temannya sudah bisa koprol di atas matras sedangkan Ia belum mampu melakukannya walalupun sudah dicoba….

Oh begitu…..masalahnya , “iya nanti sama bapak kita latihan Koprol, nggak usah nangis gitu ” , sekarang makan saja dulu….., sore hari siap-siap untuk latihan jungkir balik, kursi-kursi disingkirkan sementara dan kasurpun digelar sebagai matrasnya….” Ayo coba sekarang icha yang duluan jungkir baliknya , teorinya saya sampaikan, dan prakteknya sambil dipegangin begitu berulang-ulang ….akh pak susah nggak bisa..itulah perkataan yang selalu dikatakan selama latihan tersebut……ayo jangan menyerah terus memberi semangat,

Dan akhirnya tibalah Icha anakku itu berkata “ nah sekarang gantian bapak berikan contoh koprolnya”,.. saya pun ambil ancang –ancang untuk koprol 1, 2 , 3 ..koprolpun saya lakukan dan hasilnya adalah “Nyusruk” alias kepala masih nyungsep dimatras dan bukannya berputar malah kedepan malah kesamping alias pemberiaan contoh yang gagal,sayapun beralasan tadi sih icha ngehalangin bapak…percobaan ke dua dan ketiga pun dilakukan dan hasilnyapun sama …ternyata sayapun tak bisa melakukan jungkir balik alias koprol…kok bisa begitu ya baru , nyadar nih..

Beruntung anakku icha melihat bapaknya nggak bisa koprol tidak lantas berhenti latihan koprolnya, Alhamdullilah minggu depannya dengan wajah ceria menceritakan tadi di sekolah Ia sudah bisa koprol ,jungkir balik …selamat ya Cha