Kamis, 16 Juni 2011

Butuh Satu Kalimat untuk Menulis

Ketika sedang membaca sebuah tulisan atau buku sering kita begitu kagum dengan apa yang tertulis didalamnya, alur ceritanya , themanya, tokoh-tokoh yang ditulisnya serta gaya penulisannya yang mengalir begitu indah serta apiknya tak terasa halaman demi halaman kita baca sampai tamat.
Pernahkah kita bertanya dari mana kemampuan seorang penulis bisa menulis puluhan bahkan sampai dengan ratusan halaman tersebut ? jangan pernah mengira seorang penulis dengan gampangnya menuliskan sesuatu atas apa yang hendak ditulisnya , semua orang yang berkeinginan menulis terkadang dihadapkan kepada kesulitan kehilangan kata-kata apa yang akan ditulisnya dengan kata lain seringnya mengatakan tak ide, tidak ada inpirasi sulit untuk mengungkapkan dalam tulisan dan lain-lain setiap penulis pasti merasakan hal yang sama.(selengkapnya di Kompasiana)


Kalau seseorang yang berkeinginan menulis dengan memandang kesulitan seperti tersebut diatas sebut saja sedang tak ide sudah dipastikan menulispun akan sulit dilakukannya , akan tetapi yang harus dilakukannya adalah bukannya menunggu ide yang datang melainkan “Mencari Ide”.ya seorang penulis harus aktif menggali sumber-sumber ide untuk bahan tulisannnya hal ini bisa dilakukan dengan banyak cara melihat , mendengar , berinteraksi dengan lingkungan masyarakat ataupun hal-hal yang lainnya .
Ide-ide untuk dijadikan dasar menulispun tidak banyak kita hanya butuh ” Satu kalimat inti” yang kemudian bisa dikembangkan dan dideskripsikan dalam tulisan-tulisan yang dibuat. Satu kalimat inti ini akan timbul seiringnnya dengan proses pencarian ide untuk menulis terkadang terlintas begitu saja di benak kita dan bisa juga didapat dari apa yang sudah kita lakukan seperti diatas melihat , mendengar dan seterusnya biasanya akan lebih mempermudah seseorang dalam menulis.
Berbeda apabila idenya bersumber dari orang lain, misalkan saja disuruh untuk menulis tentang Olahraga ..yang ada justru kita mengalami kesulitan dan bingung apa yang harus ditulisnya mungkin saja karena keterbatasan pengetahuan , wawasan yang dimilikinya bandingkan dengan ” ide” yang datang dengan sendirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar