Kamis, 16 Juni 2011

Guru Berwibawa Vs Guru Idola

Keberadaan dan kehadiran Guru masih begitu sentral dalam proses pembelajaran di sekolah walalupun hakikatnya proses pembelajaran sekarang ini tidak lagi terfokus pada hanya seorang guru dimana guru hanya berperan sebagai seorang fasilitator saja dan para peserta didik dituntut untuk lebih kreatif dan lebih cerdas dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang dipelajarinya.(kompasiana)
Sosok sentral inilah menjadikan sosok seorang guru dituntut benar-benar menguasai materi-materi yang diampunya dan peserta didikpun sering kali bisa memberikan penilaian atas kinerja dan kemampuan guru yang bersangkutan , jangan salah banyak peserta didik walalupun selama mereka berada dalam kelas duduk rapi, tidak ribut, selalu mengerjakan tugas namun kenyataannya mereka selalu membicarakan guru yang bersangkutan karena ketidakmampuannya dalam menyampaikan materinya , interaksi dengan peserta didik kurang, komunikasi yang berjalan searah, monoton dan tidak variatif , membosankan dan banyak lagi hal-hal yang harus diperbaiki guru yang terkadang tidak disadarinya.
Diluar dari konteks tersebut teringat ketika dulu bersekolah sering kali para guru-guru ini merupakan figur yang berwibawa dan penuh kharisma , contohnya baru melihat gurunya saja dari kejauhan siswapun sudah” Takut” atau tidak lagi berbuat yang macam-macam dengan kata lain guru yang bersangkutan memberikan pelajaran dengan sikap dan gerak geriknya, tidak perlu kata-kata dengan suara keras apalagi cenderung kasar hanya dengan melihatnya saja siswapun sudah menurut dan nunut.
Berbeda di kondisi yang sekarang kehadiran guru seolah-olah layaknya sebagai seorang teman saja yang bisa diajak berbicara kapan saja tanpa ada rasa “segan” dan lainnya biasanya guru-guru yang seperti inilah yang sering dikatagorikan sebagai guru idola, idola karena kedekatannya dengan siswa mungkin saja karena kebaikannya bukan karena kepiawaiannya dalam mengajar.
Terlepas dari Guru yang berwibawa atau Guru yang diidolakan yang penting adalah bagaimana peran guru dalam proses mengajarnya sehingga menghasilkan siswa yang berprestasi dan mempunyai kemampuan terhadap semua kompetensi yang diajarkan yang dibuktikan dengan Hasil belajar siswa dengan nilai yang memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar