Kamis, 16 Juni 2011

Singapura Rumah Sakit Para Koruptor

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan uang negara yang diindikasikan untuk memperkaya diri sendiri menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari negara ini, sosialisasi , slogan dan program pemberantasan korupsi tidak mampu menyembuhkan “mental” seseorang untuk menghentikan korupsi.wajar saja korupsi tumbuh bagaikan virus yang menyebar begitu cepatnya dari satu orang ke orang yang lainnya .(Kompasiana)
Kenapa tidak Korupsi tidak mungkin dilakukan oleh perorangan sudah pasti akan melibatkan satu atau banyak orang dan semuanya saling terkait atau memberikan upaya untuk tindak korupsi ini, kalaulah ada yang ditangkap dan dijerat bahkan dipidana hanyalah merupakan ‘ pion-pion” kecil saja yang dikorbankan tidak menyentuh orang dengan level diatas atau bahkan keseluruhan bagian yang menyebabkan terjadinya korupsi.
Di negara iniPara pelaku korupsi atau para koruptor yang sudah jelas-jelas ditetapkan menjadi tersangka dan berhadapan dengan hukum menjadi menarik dan dianggap sebagai kelucuan belaka , kenapa tidak ? disaat yang bersangkutan memasuki ranah hukum penyakit para koruptor mendadak “ kambuh” dan memerlukan pemeriksaan dan pengobatan dengan segera, tak ayal Singapura adalah tempat Favoritenya .
Seperti kasus terakhir dengan alasan berobat dengan mudahnya melenggang keluar dan pergi dengan tenangnya ke Singapura sana sementara di dalam negeri Indonesia sedang ramai-ramai membicarakan dugaan praktik korupsi ini, menjadi lucu pula bila sang tersangka ini harus dijemput oleh para petugas untuk dipaksa pulang seperti mengingatkan kasus lama Gayus,…singapura mungkin saja menjadi tempat yang indah dan aman untuk ditinggali ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar