Senin, 20 September 2010

Awet Rajet Hubungan Indonesia–Malaysia

Hubungan Indonesia dan malaysia tak ubahnya bagaikan hubungan suami isteri yang selalu bertengkar dan bertikai, entah siapa yang memulai pertikaian ini terjadi yang jelas sudah seringkali pertengkaran ini terjadi dan sekian kali pula pertengkaran ini dapat diselesaikan melalui jalan perdamaian .

Haruskah hubungan itu selalu seperti itu, kalau diibaratkan pasangan suami isteri hubungan antara keduannya mengesankan hubungan yang “AWET RAJET “. Hubungan ini menggambarkan betapa hubungan yang tidak harmonis seringkali timbul persilihan entah karena pelanggaran perbatasan, TKI atau yang lainnya yang waktunya bisa kapan saja. Seringnya perselisihan itu tidak serta merta memporak porandakan hubungan keduanya malah kedua masih tetap berhubungan walau hubungan yang kenyataannya penuh ketidak cocokan dan ketidakharmonisan didalamnnya.(bisa baca Juga Disini)


Siapa si suami dan siapa pula si istri ,kalau kita lihat sekarang betapa Posisi Indonesia seolah-olah hanya mirip seorang SUAMI TAKUT ISTERI (SUSIS) yang dalam posisi yang lemah tidak mempunyai daya kekuatan dan selalu dituntut menjadi seorang penurut kepada sang Istri (Malaysia) , apa yang melatar belakangi Pemerintah Indonesia bersikap demikian penurut apakah memang benar Indonesia selama ini merasa ketergantungan pada Malaysia seperti besarnya Investasi Malaysia yang besar di Indonesia, kekhawatiran bila Ekspor produk-produk Indonesia tidak lagi boleh masuk ke malaysia , merasa khawatir bila para TKI tidak lagi bisa bekerja atau Para TKI dipulang paksa untuk kembali ke Indonesia, atau hal-hal yang lainnya yang membuat Indonesia seolah-olah terpaksa harus selalu mengalah.

Awet Rajet tidaklah bagus secara psikologis untuk rakyat Indonesia , timbul perasaan tertekan, bersikap ingin berontak, tak lagi menghargai dan mempercayai Pemerintah , jangan biarkan hal ini tejadi , dan pemerintah harus mengambil segera sikap yang tegas dan Nyata serta berikan keyakinan pada rakyat Indonesia.
Kalau hubungan yang seperti ini terus berlanjut dan tanpa diatasi dengan diplomasi dan negosiasi tentunya hubungan akan semakin memanas dan meruncing, kita orang Indonesia dan Malaysiapun mungkin tidak Ingin Bercerai karenanya, karenanya kedua Pemerintah segera menyelesaikan perselisihan ini hingga tuntas.
Saya merasa punya keyakinan kalau dilihat secara personal antara Orang Indonesia dengan Orang Malaysia mempunyai hubungan bathin yang baik , perasaan yang sama , ingin hidup berdampingan secara damai tak ada permusuhan dan tak ada perang .

Jangan biarkan orang lain yang melakukan kesalahan dan justru kita yang meminta maaf karenanya, karena Indonesiapun masih punya harga diri sebagai suatu bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar