Senin, 20 September 2010

Tawuran Yuk, Ogah Akh

Tak dapat dipungkiri lagi kondisi yang sekarang kerap mewarnai terjadinya tawuran, tawuran bisa terjadi dimana dan kapanpun baik antar pelajar , mahasiswa, kampung (tarkam) , suku ataupun yang lainnya kondisi ini terjadi dan melibatkan 2 atau lebih yang biasanya bersifat kelompok atau massal.

Penyebab terjadinya tawuran ini bisa bermacam alasan dari yang sifatnya sepele misalnya dari salah paham atau ke persoalan yang besar dan semuanya merembet terjadinya tawuran bisa jadi tawuran ini akibat dari adanya masalah pribadi, umum dan sosial atau juga bisa saja dari masalah teknis maupun non tekhnis yang bisa memicu kelompok orang tertentu karena kedekatan, satu kelompok dengan yang lainnya dan memicu terjadinya tawuran tersebut.( bisa dibaca juga DISIN)


Tawuran tidak mungkin terjadi apabila semua masalah –masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik oleh kedua belah pihak yang bermasalah.
Dikalangan sekelompok oknum pelajar khususnya SMK terjadinya tawuran seolah –olah sudah menjadi rutinitas yang buruk dan sulit untuk dihilangkan, penyebab tawuran dikalangan pelajar sebenarnya dipicu oleh adanya rasa kebanggaan yang berlebihan atas Sekolahnya hal yang sepele dan terkadang diluar logika seperti grafiti yang dibuat dipinggir jalan kemudian dicoret oleh oknum pelajar sekolah lain, nongkong secara bergerombol, mengacungkan jari tengahnya , sindir menyidir dan lain-lainnya.

Yang perlu diperhatikan tawuran yang dilakukan oknum pelajar ini menunjukan kualitas tawuran yang cukup memprihatinkan sebagai contoh dulu kalau ada tawuran biasanya yang dikatakan “ada yang korban nggak?”, akan tetapi sekarang pola pertanyaannya berubah “ ada yang meninggal nggak?” kenapa tidak peningkatan kualitas terlihat dari pemakaian alat atau senjata yang dipakai dulu senjata yang dipergunakan hanya saling melempar batu, akan tetapi yang terjadi sekarang tidak lagi batu yang dipakai akan tetapi sudah mempergunakan senjata tajam, gir, clurit, samurai dan benda tajam lainnya, yang semata-mata untuk melukai korbannya bahkan tak luput harus meregang nyawa.

Kualitas tawuran juga ditunjukan dengan waktu terjadinya tawuran dulu tawuran sering terjadi pada saat masuk atau bubaran sekolah saja, akan tetapi Tawuran sekarang oleh oknum –oknum pelajar tersebut dimanage dan diatur sedemikian rupa tidak lagi bubar sekolah siang atau sore hari melainkan oknum-oknum pelajar kedua sekolah ini mengatur waktu tawurannya pada malam hari bayangkan tawuran bisa terjadi diatas jam 24.00 di tempat yang sudah disetujui, pentolan-pentolan oknum pelajar inilah melelui SMS atau bahkan melalui Facebook mereka “janjian” tawuran.
Upaya pembinaan dan pengawasan sekolah sebenarnya sudah sering dillakukan sosialisasi,penambahan jam belajar, kegiatan ektrakuriler dan diluar sekolah sudah dibentuk adanya Satuan Tugas Pelajar (satgas Pelajar) yang salah satu fungsinya mengantisipasi Tawuran ini terjadi dengan menempatkan petugas di tempat yang strategis. Namun apa mau dikata perubahan “jam Tawuran” yang sering dilakukan pada malam hari terkadang luput dari pantauan Petugas (Biasanya disetiap sekolah atau kelompok direkrut Informan Pelajar yang bertugas mengintip indikasi tawuran dan melaporkannya ke petugas).

Yang pasti tawuran tidak menghasilkan keuntungan apapun sebaiknya lebih banyak menghasilkan kerugian.
Tawuran Ogah Akh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar