Senin, 20 September 2010

Studi Banding dan Ketidak Pekaan Sosial DPR

Seperti yang disampaikan ketua DPR Marzuki Ali bahwa Studi banding yang dilakukan Anggota DPR ke beberapa negara adalah bagian dari amanat Undang-undang, pernyataan ini terkesan pembenaran dan perlindungan secara yuridis bahwa studi banding harus dilaksanakan.(bisa juga dibaca DISINI)

Permasalahan yang sebenarnya adalah bukan boleh atau tidaknya anggota DPR tersebut melaksanakan kegiatan tersebut diatas, Cuma sangat disayangkan selama ini DPR lebih sering melemparkan isue-isue ataupun program yang melenceng dari Tufoksi DPR itu sendiri bahkan terrkesan Program yang disampaikan DPR ini hanya untuk kebutuhan internal DPR bukan untuk kepentingan Masyarakat banyak.

Sebagai gambaran program yang tidak menyentuh masyarakat isue Dana Aspirasi, Rumah Aspirasi, Pembangunan Gedung Baru DPR yang menelan hampir 1, 6 Triliyund serta program lainnya yang yang semestinya mendapat kontrol dari DPRmelaui Komisi-komisi, kasus Bank Century, Polemik Perbatasan Dengan Malaysia, Nasib Para TKI di Luar Negeri terlebih di malaysia (Terutama TKI yang divonis hukuman Mati) , memonitoring Pengajuan nama Kapolri, Jaksa Agung dan lain-lain.

Studi banding yang selama ini dilakukan DPR belumlah terlihat hasil yang nyata dan kongkrit dilaksanakan di Negara Tercinta ini, realitanya Studi Banding ini hanya sebatas melihat memantau atau bahkan menggumi kinerja Mitranya dan belum tentu bisa dilaksanakan di lembaga rakyat ini.
Sebaiknya Studi banding ini sementara waktu ini perlu ditinjau ulang dalam pelaksanaannya, dan lebih mengedepankan Permasalahan yang tejadi di dalam negeri yang segera harus diselesaikan dan dituntaskan?.

Studi banding di sebagian masyarakat tidak hanya sekedar penghabisan dan pemborosan Uang Rakyat untuk hasil yang belum jelas, atau hanya sebagai hadiah Lebaran supaya bisa jalan-jalan keluar Negeri, atau studi banding ini dialihkan menjadi kunjungan kerja ke Daerah-daerah untuk melihat realita yang sesungguhnya di masyarakat.

Hal ini menjadi maklum apabila khabar dari Senayan ini lebih banyak dicap sebagai tukang Bolos, tukang tidur , bermain HP dikala Rapat dan lain-lain, saatnya DPR berupaya untuk mengambil hati rakyat dengan langkah yang menyentuh langsung dengan Rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar